Penerbangan Historis Yuri Gagarin Nyaris Batal
Selasa, 12 April 2011 | 09:09 WIB
Sumber: www,tempointeraktif.com
TEMPO Interaktif, London - Perjalanan Yuri Gagarin ke antariksa selama 108 menit adalah lompatan besar bagi umat manusia. Keberhasilan Gagarin menjadi manusia pertama di angkasa luar itu nyaris terganjal pintu yang goyang dan pakaian antariksa yang terlalu berat.
Sebuah dokumen rahasia yang baru saja diungkap memperlihatkan bahwa penerbangan kosmonaut Rusia tersebut sempat mengalami gangguan teknis menjelang roket diluncurkan. Dokumen Soviet yang amat rahasia itu dirilis atas permintaan Roscosmos, Badan Antariksa Rusia, berkenaan dengan peringatan penerbangan bersejarah Gagarin tersebut.
Dokumen itu menunjukkan bahwa, sesaat sebelum roket lepas landas, sensor pada pintu pesawat antariksa Vostok ternyata tidak berfungsi sempurna. Para insinyur yang bekerja dengan kecepatan tinggi terpaksa melonggarkan 32 baut dan melepaskan pintu tersebut agar dapat memperbaiki sensor yang rusak. Sensor itu berfungsi mendeteksi apakah segel kedap udara.
Pendaratan Gagarin pun sebenarnya berisiko tinggi. Dia harus keluar dari kapsul menggunakan parasut pada saat mendarat karena sistem pendaratan mulus belum siap.
Arsip yang bakal dipublikasikan pada 12 April dalam sebuah buku berbahasa Rusia, The First Manned Flight, juga akan mengungkap bahwa, sehari sebelum peluncuran, ilmuwan menemukan bobot gabungan Gagarin, pakaian antariksa dan kursi lontarnya, kelebihan 13,6 kilogram di atas berat maksimum yang dapat ditoleransi. Dalam upaya memangkas kelebihan berat itu, para insinyur melepas peralatan internal Vostok. Namun, karena tergesa-gesa, mereka mencabut dua alat pengukur, yaitu pengukur tekanan dan temperatur. Kecerobohan itu menyebabkan terjadinya korsleting sehingga semalaman mereka harus memperbaikinya.
Dalam sebuah surat kepada keluarganya--yang akan dibuka bila dia meninggal dan ditulis dua hari sebelum penerbangannya--Gagarin mengakui kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam misi itu tak dapat dikesampingkan. "Saya percaya sepenuhnya pada perlengkapan teknis," kata Gagarin, yang saat itu berusia 27 tahun. "Tetapi bahkan di atas tanah sekali pun terkadang orang bisa jatuh dan mematahkan lehernya."
Kepada istrinya, Valentina, dia berpesan agar membesarkan anak-anak perempuan mereka "bukan seperti putri kecil, melainkan sebagai orang biasa". Gagarin juga mengizinkan istrinya menikah kembali bila misinya gagal. "Surat saya terlihat seperti surat wasiat," tulisnya. "Tapi saya tidak menganggapnya seperti itu dan saya harap engkau tidak akan pernah membacanya dan saya akan merasa malu atas keraguan ini."
Oleg Ivanovsky, yang terlibat dalam proses konstruksi pada peluncuran wahana Vostok, menyatakan saat itu Gagarin telah menyadari kekhawatiran tentang pengaruh gravitasi nol pada tubuh manusia. "Dia juga mengetahui semua peluncuran pendahuluan yang gagal, tapi tak pernah memperlihatkan ketakutan atau keraguannya," kata Ivanovsky. "Ada berbagai macam ketakutan bahwa manusia akan kehilangan kewarasannya dalam gravitasi nol, tak mampu mengambil keputusan rasional."
Dokumen baru itu juga membeberkan dengan detail berbagai cerita tentang kekurangan dan kesalahan yang dilaporkan sejak penerbangan tersebut, seperti roket Gagarin meluncur secepat 327 kilometer, bukan 230 kilometer seperti seharusnya, karena sebuah mesin gagal dihentikan. Kosmonaut itu juga tak bisa menulis dalam buku catatan terbangnya karena pensilnya mengambang dalam gravitasi nol dan dia tak bisa menemukannya.
Namun rencana publikasi dokumen rahasia itu diwarnai dengan kabar tak sedap tentang rencana pencopotan Anatoly Perminov dari jabatannya sebagai Kepala Roscomos. Deputi Perdana Menteri Rusia Sergei Ivanov mengumumkan rencana itu dalam kunjungannya ke Washington DC, Amerika. "Anatoly Nikolayevich Perminov sudah berumur 65 tahun," katanya. "Menurut undang-undang Rusia, pejabat negara tak bisa bekerja lagi bila telah mencapai usia itu."
Sebenarnya banyak pejabat Rusia yang masih bertugas meski telah melewati batas usia tersebut. Kabar burung menyatakan pencopotan Ivanov terkait dengan gagalnya peluncuran tiga satelit sistem navigasi Russian Glonass, yang jatuh ke Pasifik dekat Hawaii. Peluncuran kapsul Soyuz berawak bergambar Gagarin yang sempat tertunda selama enam hari juga memancing kritik, meski saat ini kapsul itu telah tiba di Stasiun Antariksa Internasional.
0 komentar:
Posting Komentar